Teknologi
Komunikasi Jaringan saat ini sudah memasuki era Wireless alias Nirkabel atau
tanpa kabel. Hal ini disebabkan oleh tuntutan kebutuhan komunikasi data manusia
yang perlu mobilitas yang tinggi. Saat ini, orang-orang ingin dapat berkomunikasi
data / informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu saja hal ini
tidak dapat dipenuhi oleh Teknologi jaringan kabel (wired) yang bersifat Fixed
atau tidak dapat berpindah-pindah. Kemudian dari masalah-masalah dan kebutuhan
tersebut munculah teknologi komunikasi data yang bersifat nirkabel yang dapat
digunakan dimana saja dan kapan saja selama kita masih berada di dalam radius
jangkauannya, seperti WiFi (Wireless Fidelity), WIMAX dan yang terbaru adalah
LTE (Long Term Evolution). Tidak perlu berpanjang lebar lagi basa-basinya,
berikut penjelasan dari masing-masing teknologi Komunikasi Wireless tersebut.
Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel
dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada
jarak dimana data dapat ditransmisikan.
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan
pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun
privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas,
seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem
satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya.
Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari
sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications
(GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple
Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke
teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan
memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan
standar global bagi teknologi 3G.
2. Wireless
Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi
WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa
lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang
berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa
dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal.
Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang
berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi
mengalami gangguan. WMAN menggunakan
gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses
nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi,
merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi
yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan
local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi
kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus
membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless Local Area
Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan
pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal
(contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area
publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel
permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen
bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi
yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara.
Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio
atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai
bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam
lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam
area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan
sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke
sumber daya jaringan.
Pada
tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana
menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second
(Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini,
data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz
(GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana
menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui
frekuensi 5 GHz.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan
nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau
laptop. Ini
bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau
POS). Sebuah POS adalah suatu
ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini
adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi
pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data
sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan
melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh
suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana
mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara
alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1
meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.
Kompatibilitas dengan Jaringan
yang Telah Ada
Kebanyakan Jaringan Komputer Nirkabel telah disiapkan untuk memenuhi
standar industri interkoneksi dengan Jaringan Berkabel seperti Ethernet atau Token Ring
serta didukung oleh sistem operasi jaringan sama halnya dengan Jaringan
Komputer Berkabel melalui penggunaan driver yang tepat. Setelah terinstal, maka
jaringan akan menganggap computer nirkabel sama seperti komponen jaringan yang
lain.
Interoperabilitas Perangkat Jaringan Nirkabel
Calon pengguna
harus menyadari bahwa perangkat sistem Jaringan Komputer Nirkabel dari beberapa
produsen mungkin tidak saling interoperable
(tidak kompatibel), untuk tiga alasan berikut ini : teknologi yang berbeda
tidak saling mendukung. Sebuah sistem yang
berbasis teknologi spread spectrum frequency hopping (FHSS) tidak akan
berkomunikasi dengan sistem lain yang berbasis teknologi spread spectrum direct
sequence (DSSS). Kedua, system yang menggunakan band frekwensi yang berbeda
tidak akan saling berkomunikasi walaupun keduanya menggunakan teknologi yang
sama. Ketiga, sistem dari produsen yang berbeda kemungkinan tidak akan
berhubungan walaupun keduanya menggunakan teknologi yang sama dan band
frekwensi yang sama, sehubungan dengan perbedaan implementasi (teknologi) pada
setiap produsen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar