1. Head Up Display (HUD)
Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan
data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut
pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat
informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah
depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Walaupun HUD dibuat
untuk kepentingan penerbangan militer, sekarang HUD telah digunakan pada
penerbangan sipil, kendaraang bermotor dan aplikasi lainnya.
Kini teknologi Head Up Display (HUD) juga diterapkan oleh
industri otomotif di dunia, dan BMW menjadi pabrikan otomotif pertama yang
meluncurkan produk massal dengan teknologi HUD di kaca depannya. Teknologi ini
tak hanya memberi kenyamanan bagi pengemudi, melainkan juga keselamatan
berkendara.
Pada saat mengemudi, seseorang dihadapkan pada banyak hal
yang bisa berakibat pada berkurangnya perhatian terhadap situasi lalu-lintas.
Umpamanya, pada saat memutar musik, mendengarkan radio, bercakap-cakap dengan
penumpang, bahkan ketika pengemudi sekadar mengalihkan pandangannya ke arah
dasbor. Perlu waktu satu detik bagi seorang pengemudi untuk melirik indikator
kecepatan pada dasbor. Padahal dengan waktu satu detik pula, mobil pada
kecepatan 50 kilometer per jam bisa meluncur sejauh 50 kaki.
Fakta lapangan seperti itulah yang mendasari industri
otomotif terus berupaya meminimalkan
resiko, dengan menciptakan sistem kontrol. Salah satunya, dengan Head-Up
Display (HUD), yang memiliki prospek menjanjikan. Itu karena HUD mampu
menampilkan informasi penting pada kaca depan, langsung pada area pandang
pengemudi, hingga ia tak perlu lagi menunduk atau celingukan mengalihkan
pandangannya dari jalan di depannya. Dengan memanfaatkan proyektor laser (laser
projector), diharapkan kaca mobil depan nantinya bisa berfungsi sebagai layar
monitor yang bisa menampilkan berbagai informasi berguna bagi pengendara.
Tidak sampai di situ, HUD juga diharapkan mampu menjadi alat
bantu ketika mengemudi dalam kabut yang tebal atau kegelapan malam. Dengan
tambahan beberapa sensor sonar dan kamera night vision, kaca depan mobil
nantinya mampu menunjukkan area-area penting dari jalanan yang berada di depan
mobil, seperti tepi jalan, rambu, dan objek yang melintas di depannya. Berikut
merupakan contoh penggunaan HUD di masa depan.
2. Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah
antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan
fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi
digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di
Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan
istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk
fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan
diamati secara langsung.
Sebuah contoh nyata
adalah Marmer UI Answering Machine oleh Durrell Uskup (1992). Sebuah
kelereng mewakili satu pesan yang ditinggalkan di mesin penjawab. Menjatuhkan
marmer ke piring diputar kembali pesan atau panggilan terkait kembali
pemanggil.
Contoh lain adalah sistem Topobo. Balok-balok dalam LEGO
Topobo seperti blok yang dapat bentak bersama, tetapi juga dapat bergerak
sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang bisa mendorong, menarik, dan
memutar blok tersebut, dan blok dapat menghapal gerakan-gerakan ini dan diulang
mereka.
Pelaksanaan lain memungkinkan pengguna untuk membuat sketsa
gambar di atas meja sistem dengan pena yang benar-benar nyata. Menggunakan
gerakan tangan, pengguna dapat mengkloning gambar dan peregangan dalam sumbu X
dan Y akan hanya sebagai salah satu program dalam cat. Sistem ini akan
mengintegrasikan kamera video dengan gerakan system pengakuan.
Contoh lain adalah logat, pelaksanaan TUI membantu membuat
produk ini lebih mudah diakses oleh pengguna tua produk. 'teman' lewat juga
dapat digunakan untuk mengaktifkan interakasi yang berbeda dengan produk.
Beberapa pendekatan telah dilakukan untuk membangun
middleware untuk TUI generik. Mereka sasaran menuju kemerdekaan aplikasi domain
serta fleksibilitas dalam hal teknologi sensor yang digunakan. Sebagai contoh,
Siftables menyediakan sebuah platform aplikasi yang sensitif menampilkan gerakan
kecil bertindak bersama-sama untuk membentuk antar muka manusia – computer.
Dukungan kerjasama TUIs harus mengizinkan distribusi
spasial, kegiatan asynchronous, dan modifikasi yang dinamis, TUI infrastruktur,
untuk nama yang paling menonjol. Pendekatan ini menyajikan suatu kerangka kerja
yang didasarkan pada konsep ruang tupel LINDA untuk memenuhi persyaratan ini.
Kerangka kerja yang dilaksanakan TUI untuk menyebarkan teknologi sensor pada
semua jenis aplikasi dan aktuator dalam lingkungan terdistribusi.
3. Computer Vision
Computer Vision (komputer visi) merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi
dari mesin yang melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan
dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan yang
membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai
bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera, data multi
dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.
Sebagai
disiplin teknologi, Computer Vision berusaha untuk menerapkan teori dan
model untuk pembangunan sistem visi komputer. Contoh aplikasi dari visi
komputer mencakup sistem untuk:
- Pengendalian proses (misalnya, sebuah robot industri atau kendaraan otomatis).
- Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau menghitung orang).
- Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
- Modeling benda atau lingkungan (misalnya, inspeksi industri, analisis citra medis atau model topografi).
- Interaksi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia komputer).
4. Browsing Audio Data
Browsing Audio Data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk
browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Jaringan
video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut ;
Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode
identifikasi yang disimpan dalam kamera IP. Transmisi untuk mendaftarkan kode
identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program
aplikasi. Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi
sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi
alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui
alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang
ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data
melalui Internet.
5. Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic
speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech
recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah
suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan
untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih
untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk
komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal
pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk
mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech recognition
merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa
saja.
6. Speech Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan
dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech
syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras.
Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi
pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar