Jumat, 13 Januari 2012

PEMROGRAMAN PROSEDURAL

Prosedur merupakan suatu rutin yang melakukan proses tertentu tanpa adanya pengembalian nilai.prosedur menyediakan suatu metode pengisolasian bagian program secara terpisah yang dapat dipanggil atau diaktivasi dari bagian manapun didalam program.suatu prosedur biasanya memiliki satu atau beberapa parameter.
bentuk umum:
procedure NamaProsedur (parameter1:tipe_data,parameter2:tipe_data,...);
Const
{daftar konstanta lokal}
Var {daftar pendeklarasian variabel lokal}
Begin
{kode program yang akan ditulis}
...


prosedur tanpa parameter
Procedure BuatTampilanMenu;
Begin
writeln (‘Pilih salah satu yang anda inginkan’);
writeln (‘[1] menghitung keliling dan luas persegi panjang’);
writeln (‘[2] menghitung keliling dan luas segi tiga’);
writeln (‘[3] menghitung keliling dan luas lingkaran’);
writeln (‘[4] keluar’);
End;

Prosedur tersebut dapat kita gunakan di dalam bagian program, baikdi dalam program utama maupun di dalam prosedur atau fungsi lain.
Pemrograman Prosedural :
a. Diselesaikan dalam bentuk prosedur atau fungsi
b. Program merupakan urut-urutan instruksi
c. Program dipecah-pecah ke dalam sub program yang lebih sederhana
d. Fokus utama pada prosedur dan fungsi
e. Fungsi dan prosedur digunakan untuk memanipulasi data
f. Sedangkan data sendiri bersifat pasif

Hal-hal yang menjadi dasar dalam pemrograman prosedural, meliputi definisi algoritma dan konstruktor pemrograman prosedural, serta konsep Input, Proses, dan Output yang sangat lazim dalam dunia pemrograman prosedural.

1. Algoritma
Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang tepat, terperinci, dan terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah. Langkah yang tepat artinya serangkaian langkah tersebut selalu benar untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Langkah yang tidak memberikan hasil yang benar untuk domain masalah yang diberikan bukanlah sebuah algoritma.
Langkah yang terperinci artinya setiap langkah diberikan secara detail dan dapat dieksekusi oleh komputer, instruksi seperti “angkat sedikit ke kiri” merupakan contoh instruksi yang tidak tepat, karena “sedikit” tidak menyatakan sesuatu dengan tepat.

2. Konstruktor (elemen) Pemrograman Prosedural
Elemen bahasa pemrograman procedural adalah:
a. Program utama
b. Tipe
c. Konstanta
d. Variabel
e. Ekspresi, operator, dan operand
f. Struktur Data
g. Instruksi dasar
h. Program Moduler
i. File eksternal
j. Rekurens

3. Input, Proses, dan Output
Bagian input, proses, dan output dikerjakan secara sekuensial, dan dalam setiap bagian mungkin akan ada input, proses, dan output.

Struktur Bahasa Program Procedural
Secara umum, bahasa pemrograman yang berbasiskan prosedur terdiri dari blok/sub program. Yang memiliki dua bagian utama yaitu:
1. Bagian deklarasi
2. Bagian Statement

1.Bagian Deklarasi
Bagian deklarasi merupakan bagian program untuk mendefinisikan tipe data suatu variable, konstanta, serta fungsi dan prosedur yang akan digunakan pada program. Selain itu, bagian deklarasi dapat juga digunakan untuk memberi nilai awal suatu variable. Dengan kata lain, deklarasi digunakan untuk memperkenalkan suatu nama kepada Compiler program.

2. Bagian Statement
Bagian statement merupakan bagian program yang berisi perintah yang akan dieksekusi/dijalankan. Pada bahasa Pascal, bagian statement selalu diawali dengan reserved word begin dan end. Apabila blok statement adalah blok utama program, maka reserved word end harus diakhiri dengan tanda titik(.), sebaliknya jika blok statement bukan blok utama program maka reserved word end diakhiri dengan tanda titik koma (;). Sebaliknya pada bahasa C, dimulai dari deklarasi variable hingga akhir statement diawali dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal { dan }. Berikut adalah contoh potongan kode untuk implementasi menghitung luas lingkaran dengan Bahasa Pascal (kiri) dan Bahasa C (kanan).

Bahasa Pascal:
procedure Cetak (kal: String);
function Tambah (a,b:Integer): Integer;
Bahasa C:
void Cetak (char *String);
int Tambah (int a, int b);
uses crt;
const phi = 3.14;
var diameter, radius,
Luas : real;
begin
readln(diameter);
radius := diameter / 2;
Luas := phi * radius * radius;
writeln(Luas);
end.
#include
void main()
{ const phi = 3.14;
float diameter, radius, Luas;
scanf(“%f”, &diameter);
radius = diameter / 2.0;
Luas = phi * radius * radius;
printf(“%f”,Luas);
}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar